Gempa yang terjadi di Indonesia sangat memprihatinkan, banyak korban jiwa akibat gempa yang terjadi. Banyak sarana dan prasarana yang rusak akibat terjadinya gempa. Salah satu pilihan yang kini banyak digunakan untuk melindungi struktur bangunan dari gempa, adalah dengan alat-alat peredam gempa (damper). Bahwa alat peredam memberikan peningkatan performa bangunan yang cukup baik untuk menahan gaya gempa sehingga pemasangan damper pada bagunan lama menjadi salah satu solusi yang baik.
Berdasarkan metode penelitian. Data bangunan adalah bangunan lama yang berada di Jakarta, yang merupakan bangunan gedung 10 lantai. Struktur bangunan menggunakan sistem portal terbuka dengan ketinggian mencapai 39,7m. Reduksi gaya aksial maksimum terdapat pada lantai 10 yaitu sebesar 20%. Reduksi ini disebabkan karena adanya friction damper, maka terbukti bahwa sebagian besar gaya gempa telah diserap oleh damper Berdasarkan analisis ini dapat ditunjukkan bahwa respon daripada struktur terhadap gempa dapat diturunkan dengan menggunakan perangkat damper. Dari hasil yang ditunjukan dalam analisis ini membuktikan bahwa penggunaan damper dalam retrofitting suatu bangunan adalah merupakan salah satu cara yang cukup efektif. Dengan menggunakan friction damper maka frekuensi alami suatu bangunan akan berubah menjadi lebih kecil.
Ada beberapa jenis perangkat kontrol pasif dan peredam. Friction dampers pasif menggunakan gesekan Coulomb untuk mendisipasi energi yang masuk akibat gempa. Alat redaman ini telah digunakan secara luas dalam berbagai proyek perkuatan di seluruh dunia, karena biayanya yang rendah dan kinerja yang baik. Alat ini bergantung pada tahanan yang diberikan oleh gesekan antara kedua permukaan material. Selama gempa terjadi, alat akan mulai slip pada batas gaya tertentu, apabila gaya tersebut belum tercapai maka redaman pada alat ini belum bekerja melainkan pengaruh yang diberikan hanya kekakuan oleh bracing yang ada. Salah satu alat friction dampers adalah slotted bolted connection (SBC). Friction damper umumnya dipasang pada bracing bangunan. Dengan menggunakan bracing maka defleksi bangunan berkurang seiring dengan meningkatnya kekakuan tetapi sebaliknya gaya geser dasar menjadi lebih besar karena kekakuan bangunan yang meningkat, oleh karena itu friction damper dipasang pada bracing untuk membantu mengurangi gaya geser dasar dengan disipasi energi (Kaur, Navel, et al., 2012). Untuk mendisipasi energi, friction damper harus dibebani di atas ambang batas slip, dengan demikian alat redaman ini tidak bekerja untuk getaran yang kecil. Alat redaman tersebut pada dasarnya non-linear dan bekerja efektf pada gempa yang besar.
Sumber Jurnal dan Gambar https://journal.untar.ac.id/index.php/jmistki/article/download/442/387 , ijsrd.com, https://www.quaketek.com/seismic-design/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar